PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

Peraih Medali Emas Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara

Foto: Farida N.A. oleh REI (Wind)


Farida Nurahma Ariva adalah perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara. Lahir di Lamong Jaya pada tanggal 23 April 2006 dan saat ini menetap di Desa Ombu-Ombu Jaya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan. Saat ini ia tengah menempuh pendidikan di kelas XI IIS 3, SMA Negeri 3 Konawe Selatan.
    Ia mengikuti Festival Literasi Sulawesi Tenggara 2022 saat masih duduk di kelas X. Ada 50 siswa peserta lainnya dari SMAN 3 Konsel yang terlibat dalam pembuatan puisi yang kelak akan dibukukan dengan judul "Pesawat Kertas" sekaligus diikutkan sebagai lomba menulis puisi. Alhasil pada bulan Agustus 2022, gadis yang memiliki hobi bermain bulu tangkis ini, puisinya dinyatakan masuk dalam 10 terbaik mewakili sekolah. Selanjutnya, pada 10 Oktober 2022 Farida dinyatakan oleh pihak Nyalanesia sebagai juara 1 puisi tingkat sekolah dan akan mewakili sekolah ke tingkat provinsi. Tidak sampai di situ, puisi dengan jadul Serambi Malam karya Farida terus menanjak menjadi juara 1 tingkat provinsi pada gelombang ke-III Festival Literasi Sultra 2022. Pada acara puncak yang dilaksanakan tanggal 18 Oktober 2022 zoom, Farida mewakili teman-temannya untuk mengikuti acara tersebut via zoom bersama guru koordinator literasi sekolah dan kepala SMAN 3 Konsel yang diwakili oleh Wakasek Humas. Selain dinyatakan sebagai juara pertama, puisi Farida juga masuk dalam 50 karya terbaik dan 100 karya terbaik bersama puisi Fanny Hapsari salah satu karya yang masuk dalam buku "Pesawat Kertas".
    Setelah melewati perjalan panjang, mulai dari persiapan, proses pembuatan, hingga editing karya, banyak hal yang dialami oleh Farida. Mulai dari keterbatasan waktu editing hingga pembagian waktu antara mengikuti festival dan aktif melaksanakan tugas seorang siswa. Namun, tidak mengurangi semangatnya untuk terlibat dalam festival ini. Menurut Farida, "Saya tidak menyangka puisi saya akan menjadi juara 1 di tingkat provinsi, hanya dengan mengikuti festival ini saya sudah sangat senang, apalagi bisa jadi juara. Terima kasih Bu, telah membimbing saya meski pada saat pengiriman karya saya agak terlambat." Begitulah penuturan isi hati Farida kepada guru koordinatornya, Ibu Cintia.
    Lima puluh karya terbaik akan dibukukan tersendiri oleh penyelenggara, yakni Nyalanesia. Farida sebagai pemenang lomba juga dinyatakan sebagai "Duta Literasi Sulawesi Tenggara" dan puisinya akan mewakili provinsi untuk mengikuti festival literasi nasional 2023.
Terus berkarya, menulis untuk tergerak dan menggerakkan para pembaca. Semoga menginspirasi, Salam Literasi.
LihatTutupKomentar

PILIH BAHASA

Lokasi

Pilih: ✊ Batu | ✋ Kertas | ✌ Gunting